Jangan Bilang Pecinta Film Kalo Gak Beli :)---> Phone : 0819 600 8685

Jumat, 30 Agustus 2013

Doomsday Book (2012)



Selain Thailand dan Jepang, film-film Korea juga memang salah satu alternatif bagi saya jika saya sudah bosan melihat akting orang-orang bule. Dan dari sekian banyak film Korea yang saya tonton, kesemua film itu selalu bergenre komedi, romantis atau drama. Saya sangat jarang menonton film Korea diluar genre tersebut. Nah kali ini saya mencoba membuka jalan untuk genre baru film Korea untuk saya.

Film Korea yang akan saya review kali ini bergenre sci-fi anthology, yaitu Doomsday Book. Anthology? Apaan tuh? Oke buat anda yang baru keluar dari gua, saya kasih tau deh. Antologi atau omnibus adalah film yang terdiri dari kumpulan beberapa cerita atau film pendek dalam satu buah film panjang. Jadi dalam satu film itu ada lebih dari satu cerita. Nah di Doomsday Book terdiri dari tiga cerita yaitu Brave New World, Heavenly Creature dan Happy Birthday.

Brave New World, segmen pertama yang disutradarai oleh Yim Pil-sung ini bercerita tentang seorang peneliti bernama Yoon Seok-woo (Ryu Seung-beom) yang tinggal sendirian dirumah karena ditinggal keluarganya liburan. Dirumahnya dia harus membersihkan sampah-sampah yang ada, sampai akhirnya dia menemukan apel busuk diantara sampah yang berserakan, yang ternyata apel tersebut adalah membawa virus zombie. Singkat cerita karena suatu hal seluruh manusia dikota itu menjadi zombie, termasuk dia. Untuk cerita lebih lanjut, silahkan anda tonton sendiri filmnya.
Segmen pertama ini saya nyebutnya genre zom-rom-com. Kenapa? Karena highlight cerita dari segmen ini adalah tentang zombie dengan sedikit tambahan bumbu komedi dan romantis. Menonton Brave New World saya jadi teringat dengan segmen kedua dari film antologi horor Thailand Phobia 2, yaitu Backpacker. Jarang-jarang saya menonton film zombie Korea. Untuk seorang yang masih amatir dalam dunia perzombiean Korea, secara teknis ya baguslah. Lumayan jadi pemanasan yang hangat untuk segmen selanjutnya. Dan yang paling saya suka adalah bagaimana segmen ini menyindir kehidupan sekarang yang kurang peduli dengan yang namanya kebersihan.
Heavenly Creature, segmen kedua yang disutradarai oleh Kim Jee-woon ini bersetting dimasa depan yang mana robot sudah sederajat dengan manusia. Alkisah ada sebuah robot bernama RU-4/In-myung yang menjadi biksu disebuah kuil Budha dan para biksu lainnya meyakini bahwa RU-4 adalah titisan sang budha. Para biksu lainnya pun begitu menghormati RU-4. Namun pihak pembuat robot RU-4 justru ingin menon-aktifkan robot tersebut, karena mereka mengganggap robot itu merupakan ancaman bagi manusia.
Premis yang menarik sebenarnya, tapi sayang masih kurang greget menurut saya. Heavenly Creature bisa dibilang cukup enak untuk ditonton sebagai sebuah tontonan hiburan dengan kombinasi setting futuristik-tradisionalnya, meskipun harus diakui untuk ukuran sebuah film dengan premis bagus masih ada yang kurang gimana gitu. Namun segmen ini saya rasa mensarkastikkan kehidupan dimasa sekarang dengan sangat bagus, yang mana sekarang banyak orang yang “memuja” teknologi.
Happy Birthday, segmen ketiga yang bercerita tentang seorang anak kecil bernama Park Min-seo (Jin Ji-hee) yang menghilangkan barang milik ayahnya, lalu untuk mengganti barang hilang tersebut dia berkeputusan untuk memesan barang serupa secara online. Lalu dua tahun kemudian, sebuah meteor menyerupai barang yang mirip dengan apa yang ia pesan di internet masuk ke bumi dan membuat bumi luluh lantah. Saya tidak akan beritahu barang apa itu. Karena anda pasti akan terkejut setelah mengetahui barang tersebut.
Segmen yang ketiga ini seharusnya The Show Must Go On dan disutradarai oleh Han Jae-rim, tapi karena masalah dana maka tidak terealisasikan. Akhirnya segmen ketiga ini diserahkan kepada dua sutradara segmen sebelumnya, Yim Pil-sung dan Kim Jee-woon. Menurut saya segmen ketiga ini adalah segmen paling absurd dari semua segmen. Tapi segmen ini juga, segmen yang paling seru dan kuat dari kedua segmen sebelumnya. Yang menarik adalah bagaimana segmen ini bisa memadukan cerita dan rekaman acara berita di televisi menjadi satu kesatuan kisah yang saling mendukung. Serta memadukan apocalypse movie dengan balutan sci-fi ditambah dengan sentuhan drama-keluarga secara pas.
 
sumber : http://manusia-unta.blogspot.com/2012/09/doomsday-book.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar